Bismillahir rahmaanir rahiim
Assalamu’alaikum warahmatullah
wabarakatuh
Wahai
saudaraku..
Pertama-tama,
saya ingin menegaskan bahwa kehadiran kita pada hari yang berbahagia ini
semata-mata atas izin dan kehendak Allah swt.
Shalawat
serta salam semoga senantiasa terhimpun untuk teladan kita, yang telah
menjelaskan risalah Allah swt., dengan sebaik-baiknya, dengan sejelas-jelasnya,
dengan tanpa keraguan sedikitpun, dan telah membawa kita dari kegelapan menuju
cahaya. Beliau, baginda Rasulullah Muhammad saw., yang kepadanyalah Allah
memfirmankan, “Iqra” bacalah! Dan “Nun, wal qalamu wama yasturuun,” Nun, demi
pena dan yang Dia turunkan, telah menghantarkan kita pada satu gerbang penting,
yaitu gerbang ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan inilah kita bisa
membaca dengan baik, menulis dengan baik, dan pada akhirnya pelan-pelan, mulai
mengokohkan tekad untuk berbakti melalui tulisan. Maka dari itu, saya berdo’a, semoga kita
semua diberikan keistiqamahan dalam mengemban tugas yang mulia ini.
Wahai
saudaraku..
Barangkali
ada di antara kita yang jauh sebelum dapat berkumpul di sini, menghadapi
berbagai kesibukan. Misalnya kesibukan pekerjaan, kesibukan keluarga, kesibukan
wirausaha, kesibukan mengejar pendidikan, dan kesibukan-kesibukan lainnya. Namun, lihatlah! Sekarang anda semua ada di
sini! Subhanallah, kerumitan-kerumitan yang melilit kita tempo hari, berhasil
kita urai dengan tuntas pada waktunya. Mengapa ini bisa terjadi? karena, niat
anda, kesungguhan anda, keseriusan anda, dan kerja keras serta ikhtiar anda
itulah yang sanggup membuat Allah swt., melapangkan jalan untuk bisa hadir di
sini! Saat ini!
Wahai
saudaraku..
Pada
kesempatan yang singkat ini, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan berkaitan
dengan FLP, “apakah FLP merupakan organisasi massa atau organisasi kader?”
Mengacu
pada kalimat yang dijadikan judul dalam
catatan singkat ini, setidaknya sudah bisa di terka jawaban atas pertanyaan di
atas. Ya, benar! FLP adalah organisasi kader, bukan organisasi massa. Namun
demikian, perlu rasanya untuk menjelaskan jawabannya lebih rinci sehingga pada
akhirnya dapat dimengerti mengapa jawabannya seperti itu.
Wahai
saudaraku..
Organisasi
massa, tak dapat di pungkiri sungguh sangat menggoda. Mengapa demikian? Karena dalam
organisasi massa, dapat menjamin anggota yang banyak sekali jumlahnya,
kemunculan kader yang kemudian menjadi tokoh dan motor penggerak utama dalam
organisasi massa tersebut, dan kedigdayaan-kedigdayaan lainnya yang bisa jadi
membuat minder organisasi-organisasi sejenis atas kemajuan dan kemeriahan yang
mereka alami.
Namun
demikian, organisasi massa memiliki kelemahan-kelemahan yang tidak terlihat.
Meskipun dari luar mereka nampak kuat, tapi kenyataannya dari dalam mereka
sangat rapuh. Ketergantungan pada individu yang ditokohkan membuat mereka
nyaris tak mampu bergerak tanpa sang tokoh utama. Ketergantungan yang sangat
akut! Sampai-sampai ketika sang tokoh sudah tak mampu lagi untuk bergerak,
jumud, mati ide maka mereka semua ikut-ikutan tidak bisa bergerak. Ketika sang
tokoh meraih puncak karier, maka organisasi tempatnya berkarya akan ikut-ikutan
meraih puncak. Namun, saat citranya menurun, atau bahkan jatuh, maka jangan
heran jika organisasinya ikut-ikutan jatuh, dan bahkan bisa berakhir dengan
satu kata: Bubar!
Wahai
saudaraku..
Lalu
bagaimana dengan organisasi kader? Organisasi kader adalah sekumpulan orang
yang tidak bergantung kepada satu sosok, satu tokoh, satu panutan dalam
berjalannya organisasi. Di sini, semua individu adalah penting, perannya besar,
dan memiliki kemampuan untuk memimpin. Semua kader memiliki kepantasan,
kelayakan, dan kesanggupan yang sama untuk menyerap dan menyuarakan aspirasi
organisasi. Oleh karenanya, akan meminimalisir kegoyahan dan kegoncangan yang
mungkin terjadi seiring berjalannya aktivitas keorganisasian. Dalam konteks
FLP, saya menegaskan, bahwa FLP akan tetap hidup meskipun kita telah tiada
ataupun jika kita telah meninggalkannya. Karena FLP tidak bergantung pada
seseorang saja. FLP adalah milik bersama, milik seluruh kader! Maka dari itu,
seluruh kader yang masih bertahan memiliki tugas dan kewajiban yang sama seperti
yang telah di sebutkan sebelumnya. Telah hadir silih berganti tokoh-tokoh besar
di FLP, dari Helvy Tiana Rosa, Pipiet Senja, Asmanadia, Izzatul Jannah, Habibburahman el
Sirazy, Irfan Hidayatullah, Topik Mulyana, dan lain-lain. Banyak yang mengira
bahwa FLP akan meredup sepeninggalan mereka, namun kenyataannya justru FLP
tetap hidup, tetap bertahan, tetap berkarya, dan tetap berbakti untuk
Indonesia!
Penjelasan
di atas dapat mewakili jawaban atas pertanyaan mengapa FLP masih bisa eksis.
Saya ingin kembali menegaskan, Ya FLP masih bisa menghiasi dunia kesusasteraan
di Indonesia ini karena memiliki jiwa zaman (zeit geist) yang bisa
menyesuaikan diri dengan kondisi dan situasi terkini. FLP memiliki semangat
untuk hidup, semangat untuk menginspirasi, semangat untuk bersama-sama
memperbaiki, dan semangat ukhuwah yang tidak pernah kendur.
Wahai
saudaraku..
Cobalah
kita tanyakan, apa yang telah FLP berikan kepada kita? bukankah kita justru
seringkali merugi secara materi setiap kali datang dalam hajatan FLP?
Mengorbankan agenda-agenda harian kita? Tapi mengapa, kita masih saja mau ikut
dan terus menerus mengikuti segala hajatan FLP ini, berlomba-lomba memberikan
kontribusi terbaik untuk FLP? Jawabannya sederhana: Karena FLP memberikan
kepuasan yang lebih dari sekadar kepuasan materi yang ternilai dari uang. FLP
memberikan kepuasan batin, membuka jalan untuk bersilaturrahim, membentangkan wawasan
akan keindahan Islam. Jikapun kepuasan materi itu bisa kita dapatkan, ini
adalah sebuah bonus yang telah Allah swt., berikan atas jerih payah dan ikhtiar
kita, tentunya kita juga harus mensyukurinya.
Wahai
saudaraku..
Selain
itu, jangan pernah lupakan jatidirimu sebagai pejuang pena. Berikanlah yang
terbaik untuk FLP, dengan karyamu, dengan kisahmu, dengan keteladananmu, dengan
tulisan-tulisanmu. Tunjukkan bahwa FLP bisa mengubah dirimu dari bukan apa-apa
menjadi seseorang. Tunjukan bahwa keberadaanmu di FLP sanggup memberikan
kontribusi yang berguna, kontribusi yang bermanfaat, setidaknya untuk dirimu
sendiri, dan alangkah lebih baiknya jika orang-orang di sekelilingmu juga
merasakan manfaat dari yang engkau tebarkan.
Wahai
saudaraku..
Kewajiban
kita sekarang adalah menjaga agar alur kaderisasi dan regenerasi di FLP bisa
terus berjalan dengan baik. Ketulusan kitalah yang akan memacu sejauh mana
keterlibatan kita di FLP. Selain itu, kesadaran bahwa amanah-amanah yang di
embankan kepada kita jauh lebih banyak daripada jatah waktu yang telah Allah
swt., sediakan bagi kita setidaknya membuat diri ini terus bekerja dengan
kemampuan terbaik.
Wahai
saudaraku..
Semangat
tinggi di FLP ini tidak akan pernah berdiri hanya dengan darah satu orang,
hanya dengan air mata satu orang, hanya dengan ide satu orang, maka yang di
butuhkan oleh FLP saat ini adalah sekumpulan orang yang memiliki spirit tinggi,
komitmen yang jelas, dan kerja keras dengan tulus.
Wassalamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuh
@hdgumilang
semangat abah daan menyembur ke seluruh urat nadi yg bersaksi atas tulisan ini. :)
BalasHapus*peace
http://damai.malhikdua.com
Damai, saya maulah ikannya, tapi gratis ya untuk saya ^_^
HapusSemangat Abah Daan akan senatiasa bergelora dalam jiwa-jiwa yang tulus :)
haduh, haduh,
BalasHapussaya masih tidur panjang ini dalam mimpi buruk.
entah kapan berdiri tegak,
semoga dapat bangkit,
sepahit apapun jalan terjal yang menghadang.
sebodo amat lah,
'anjing menggonggong, kafilah berlalu'
semangat nulis, nulis, masalah di bukukan dimana atau bagamana itu urusan saya yang punya naskah !
Ya Maaryam, jangan pedulikan kata-kata yang buruk, cukup perhatikan kalimat yang baik.
Hapusterus berkarya meskipun onak duri banyak disana :)
Mantap, Kang. Terima kasih atas tulisannya yg berkesan :)
BalasHapus