Selasa, 08 Juni 2010

Menjadi yang Terbaik

Menjadi yang terbaik dalam setiap bidang kehidupan adalah impian setiap insan. Daya saing yang lahir dalam diri manusia adalah fitrah yang tak dapat dihilangkan sebab bagaimanapun dalam penciptaan manusia persaingan untuk menjadi yang terbaik dan menjadi yang pertama dalam segala hal adalah keniscayaan.
Namun kadang dalam realisasinya begitu sulit untuk terwujud. Inilah yang akhirnya menjadikan bahwa sangat sedikit orang yang bisa menjadi pribadi yang terbaik dan sungguh teramat banyak orang yang akhirnya hidup biasa-biasa saja.

Sungguh sebenarnya sangat banyak sekali jalan untuk menjadi sesosok yang sukses, sosok yang menjadi terbaik. Namun memang tidak bisa dipungkiri, makna terbaik itu akan sesuai dengan kemampuan dan kualitas yang kita miliki.
Ada orang yang misalnya sangat ahli dalam dunia multimedia, ada orang yang sangat ahli dalam ilmu agama, dan mungkin ada orang yang mahir dalam dunia ukir mengukir. Pada dasarnya semua itua dalah yang terbaik.
Tidak bisa kita mengatakan bahwa kita adalah yang terbaik daripada orang lain sementara klaim kita itu dengan memakai kacamata keahlian kita kepada orang lain. Jelas tidak logis kan, jika kita mengklaim lebih baik dari si B hanya karena kita jago multimedia sementara si B hanya mahir dalam bidang perkakas misalnya. Maka dikatakan terbaik adalah jika ia bersaing dengan orang yang juga memiliki keahlian di bidang yang sama.
Indikator yang paling sederhana yang sering kita gunakan untuk mengkalim diri lebih baik dariapda saingan kita mungkin dari segi prestasi, penghasilan, harta benda atau segala hal lainnya yang berbentuk materi.
Sebenarnya semua itu tidak salah, hanya saja PENEMPATANNYA SUNGGUH KELIRU. Sebab hanya menjadikan indikator keberhasilan material atau duniawi saja yang menjadikan seseorang lebih baik dariapda orang lain. Padahal tidak hanya itu, keberhasilan ruhiyah kita pun patut untuk menjadi indikator keberhasilan dalam menempatkan kita menjadi pribadi yang terbaik.
Bagaimana misalnya kita tenang dalam menghadapi maslah, bagaimana misalnya kita mampu bersabar menghadapi setiap ujian dan mampu memilah mana yang terbaik bagi dirinya tidak hanya untuk saat ini namun juga untuk masa depannya itu adalah suatu kesuksesan yang tidak ternilai harganya secara materi.
Sungguh banyak sekali orang yang sukses secara materi namun ketika ia mendapatkan ujian berupa kegagalan, batinnya justru malah tersika. Namun sangat sedikit orang yang kuat ruhiyahnya manakala ia mendapatkan ujian kegagalan dari Allah nya ia akan terjatuh kedalam jurang yangterdalam. Mengapa demikian? Karena ia telah sukses menempatkan ruhiyah nya dalam posisi yang semestinya.
Dan ia akan selalu tenang karena itu, ia merasa itu adalah anugerah terindah yang diberikan Allah kepadanya, anugerah itu adalah bahwa ternyata ALLAH SELALU BERADA DI DEKATNYA DAN DIRINYA SELALU BERUSAHA MENDEKAT KEPADA RABB NYA.
Wallahu a’lam...

HD. Gumilang

0 comments:

Posting Komentar