"Kita tidak boleh mengikuti selera pasar. Justru kitalah yang harus memaksa pasar mengikuti selera kita dengan cara berulang-ulang memberitakan kebohongan sehingga pada waktunya menjadi pembenaran.
Kalian jangan salah menduga. Pasar tidak memiliki selera untuk membaca kebobrokan negeri ini. Justru kitalah yang memaksa mereka untuk menikmati kabar-kabar kebobrokan negeri. Kita blow up beritanya sehingga mereka tidak punya ruang untuk mengelak dan akhirnya mengiyakan bahwa memang seperti itulah negeri ini sekarang.
Kitalah yang memaksa para pengamat untuk mengambil kesimpulan bahwa pasar mempunyai selera begini begitu, padahal para pengamat itu tidak tahu justru kitalah yang telah mencocok hidung pasar sesuai dengan keinginan kita."
0 comments:
Posting Komentar