Sebuah Desakan Bernama Ingin Tahu

Cinta itu menembus batas. Ia memecahkan ombak yang menghantam pesisir. Meletupkan tindakan yang seringkali irasional. Kombinasi dari hasrat, cita, dan simpati.

Aku bertanya kepada cinta, "mengapa kau sanggup membuat begitu?"

Cinta memalingkan wajahnya ke hamparan taman hijau yang luas, menerawang. Kuterka dia sedang mencari jawaban.

Dia masih diam. Aku masih setia menantikan jawabannya.

Dia masih bertahan dalam diamnya. Aku menekankan diri untuk lebih bersabar menunggu.

Tapi, diamnya dia sudah paripurna, maka tak sabar aku berkata, "Hei Cinta, mengapa kau tak jawab pertanyaanku?"

Cinta tersenyum, dia malah balik bertanya, "Apa yang kau rasakan ketika tadi menunggu jawabanku yang tak keluar-keluar itu?"

Keningku berkerut, memutar otak, menemukan kembali yang tadi dirasakan, "Yang kurasakan.. Rasa ingin tahu."

"Itulah.." ucap Cinta, "Begitupun dengan aku, mereka berusaha mengenalku karena ingin tahu. Seberapa besar peranku bagi mereka nantinya. Bukankah kaupun tadi seperti itu?"