Selasa, 26 Mei 2015

Wanita yang Hanya Mau Bercerita Pada Seorang Lelaki

Aku mendapatkan kabar bahwa dia dikenal sebagai seorang gadis pendiam. terkesan angkuh dan acap kali membuat kaum lelaki ciut nyalinya. Apalagi perawakannya tergolong tinggi untuk seorang perempuan.

Sebetulnya, aku tidak betul-betul mengenalnya, waktu itu. Ya, benar. Waktu itu. Hanya sepintas saja. Seperti sayup-sayup cerita yang hinggap di telingaku itu. Begitu saja.

Sampai akhirnya, Allah menakdirkan bahwa aku dan dia: kami. Menikah.

Pelan-pelan, betul-betul pelan-pelan, aku mulai mengenalnya. Mengetahui kepribadiannya. Dan alasan-alasannya.

Diamnya dia, angkuhnya dia, bukan tanpa maksud. Diamnya dia adalah bentuk penjagaan diri. Dia betul-betul berupaya keras mengendalikan dirinya demi menjadi gadis yang baik. Katanya, "Bidadari surga, bidadari dunia."

Yang kutahu kemudian, dia sangat senang bercerita, apa saja, sampai harapan-harapannya, kejadian-kejadiannya, mimpi-mimpinya, apa saja.

Meskipun dia tahu kelemahanku, yaitu tidak mendengar seperti orang kebanyakan: tunarungu. Dia tidak malu, tidak mengeluh. Setiap ada kesempatan, walaupun aku sedang tidak memakai alat dengar, dia selalu mendekatkan bibirnya di telingaku, bercerita macam-macam. Dengan nada suaranya yang merdu. Beruntunglah aku, Allah mengaruniakan kelebihan sebagai seorang pendengar yang baik. Maka aku selalu betah, mendengarkan ceritanya, walaupun kuping telinga sampai memerah panas. Itu tidak jadi soal.

Bagiku, dia adalah seorang wanita yang hanya mau bercerita pada satu orang lelaki saja. Dan, lelaki yang menjadi pilihannya adalah: Aku.

[]

HD Gumilang, 26 Mei 2015

0 comments:

Posting Komentar