Jumat, 12 Juni 2015

Saudaraku, Kurang Toleransi Apa Muslim di Indonesia?

Oleh: HD Gumilang*

Di waktu umat Kristiani merayakan Natal dan serentak mall-mall bersolek dengan nuansa pohom pinus hingga topi merah Santa Klaus, para karyawannya yang muslim dituntut untuk mengenakan atribut itu dengan hati yang galau.

Ketika umat Hindu di Bali merayakan Nyepi, kaum muslim minoritas di sana dituntut untuk turut hening senyap demi menghayati ritual itu, walau dengan perasaan gundah gulana.

Jadi, salahkah kami kaum muslimin meminta kepada orang-orang untuk menghormati bulan Ramadan tempat ibadah Shaum dijalankan? Kami hanya meminta untuk dihargai dihormati saja, apalah susahnya? Kami tidak memaksamu untuk ikut melaksanakan shaum, sebab kemantapan imanlah yang menjadi pembedanya. Kami tidak melarangmu makan minum di siang hari jika itu memang panggilan alam yang takdapat ditahan. Tetapi tolonglah, jangan makan minum terang-terangan.

Indonesia menjadi indah bila kita seiya sekata sejalan seiringan. Walaupun berbeda dalam keyakinan.

*Kontributor Peradaban

0 comments:

Posting Komentar