Rabu, 08 Agustus 2012

Belajar dari Durian

Sobat semua tentu sudah tidak asing dengan jenis buah-buahan yang ini, berduri tajam dan keras, memiiki aroma harum yang khas dan menusuk hidung, berdaging tebal dan putih, mengisi rongga-rongga yang ada di dalamnya.
Durian itu memang enak sekali rasanya. Apalagi jika memakannya di campurkan dengan es, atau dijadikan juice wuuiihhh, subhanallah akan semakin nikmat dan membuat rasa dahaga dalam tenggorokan kita hilang dengan seketika.


Durian dengan kulitnya yang kasar, keras dan tajam, seakan akan melambangkan pribadi yang tidak bersahabat, enggan untuk di sentuh dan terkesan angkuh dengan dirinya sendiri.
Namun, manakala kita mulai membelah isinya, maka kita akan mendapatkan gumpalan daging buah yang putih, lezat, harum dan menggelorakan nafsu makan kita. Seolah-olah kita tadi lupa bahwa telah menilai durian itu sebagai buah-buahan yang tidak bersahabar.
Sobat semua, kadang dalam kehidupan kita sangat memerlukan filosofi seperti durian itu. Ya ia keras di luar namun memiliki hati yang lembut. Ia dapat tegas namun hatinya juga dapat lugas.
Ia terlihat kasar dan angkuh karena memang belum mengenali dirinya dengan sedekat-dekatnya. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang.. ya seperti itupula durian.
Teman semua tentu tau sahabat Umar bin Khaththab..? ya beliau adalah salah satu sahabat rasulullah saw yang terkemukan dan memiliki kepribadian yang keras. Namun buat saya, umar dapat dijadikan sebagai sosok Durian. Tentu sobat semua paham maksudnya kan?
Ya begitulah, Umar mampu bersikap tegas dan tanpa kompromi dalam melaksanakan aturan syari’at maupun ibadat namun hatinya bisa seketika luluh manakala hadir suasana yang mendorong hatinya agar cair.
Berkepribadian durian sebenarnya bukan merupakan analogi yang buruk.
Durian mampu mengambil sikap, tegas dan tanpa kompromi, namun hatinya dapat seketika luluh manakala ada sesuatu yang indah mengetuk hatinya.
Selanjutnya mari teman teman renungkan bersama mengenai filosofi durian ini.

HD Gumilang

2 komentar:

  1. mantap!

    bahkan durian saja bisa difilosofikan demikian, :)

    kalau sempat, mampir juga ke blog damae ya, http://damai.malhikdua.com

    BalasHapus
  2. ok, damae join sebagai follow juga dong,, heeheee

    BalasHapus