Seringkali dalam kehidupan sehari-hari kita, dengan segala atribut masa lalu yang melekat dalam benak orang-orang yang pernah mengenal kita, menghadapi kesulitan manakala kita mulai berikhtiar menjadi lebih baik maupun menebar kebaikan kepada sesama sesuai dengan kapasitas ilmu yang telah kita ketahui.
Yang dulunya adalah sosok yang nakal, berandalan, tak berbakti kepada orang tua, sering menjadi biang rusuh, bengal, pernah terlibat kriminalitas, ataupun kesalahan maupun dosa-dosa masa lalu, sedikit atau banyak akan membentuk sebuah gambaran yang buruk bagi masyarakat sekitar kita yang telah mengetahui sosok ini dulunya bagaimana begitu jeleknya.
Dan ketika pada akhirnya hidayah Allah mulai merasuk kedalam relung hati ini untuk akhirnya mengeluarkan diri kita dari kegelapan menuju cahaya. Kita mulai mengevaluasi diri agar menjadi lebih baik dan berusaha mengubur masa lalu yang kelam. Kita mulai belajar untuk memperbaiki diri ini, dari ruhiyahnya hingga jasadiyah kita, dari otot ini hingga otak kita agar bisa lebih berguna dan bermanfaat bagi siapapun, minimal untuk diri ini sendiri.
Jangan pernah ragu untuk mulai mengatakan dan menunjukan kebaikan dari yang telah kita ketahui hakikatnya dan telah mulai kita lakukan walaupun masih belum sebaik dari yang telah dilakukan orang lain. Sekecil apapun itu, berusahalah agar dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Bila masih berat bagi kita untuk melakukannya dengan perbuatan maka minimal dengan perkataan. Bila masih terlalu berat bagi kita melakukannya dengan perkataan maka minimal dengan tulisan. Terus dan terus lakukan itu secara berkesinambungan hingga Allah menguatkan kita untuk melakukan suatu hal daripada yang selama ini telah kita lakukan.
Dalam setiap perjalanan kita nanti, pastilah ada kerikil yang menghambat, batu yang menghadang atau tembok yang menyulitkan kita melangkah, janganlah cemas yakinkanlah dalam hati bahwa Allah akan senatiasa menyertai kita. Bila ada seseorang yan pernah mengenal masa lalumu yang kelam janganlah mulai merasa ragu untuk terus menjalankan kebaikan atas anugerah Allah yang telah kita rasakan selama ini. Inilah ujian untuk menunjukkan seberapa ikhlas kita dalam mengamalkan kebaikan walaupun hanya sebiji dzarrah pun.
Jangan takut bila ia mulai mencemooh perbuatan kita, atau tidak respek dengan ajakan kebaikan yang kita lakukan, menyangsikan segala sesuatu yang telah kita lakukan, kita ucapkan maupun kita tuliskan. Percayalah Allah lebih tau diri kita dibandingkan dirinya. Allah yang berhak menilai apakah kita memang telah menuju kebaikan atau masih melekat kejelekan-kejelekan dalam diri kita.Meskipun orang-orang itu mengklaim telah mengenal diri ini. Memang benar, mereka mengenal kita, tapi mereka hanya mengenal masa lalu kita yang dengan itulah mereka meragukan kita, menggunjing kita, meremehkan kita dan melemahkan azzam kita untuk terus berubah menjadi lebih baik. Tak ada yang lebih menyenangkan bagi mereka kecuali membuka segala aib kita, kesalahan-kesalahan kita di masa lalu. Maka saat itu terjadi, kuatkanlah diri kita dengan percaya kepada ketentuan Allah, karena Allah Maha Mengetahui segalanya. Disinilah, ujian untuk menunjukkan seberapa sungguh kita berbuat kebaikan karena Allah, seberapa ikhlas kita dalam menyebarkan kenikmatan hidayah yang telah Allah titipkan kepada kita, seberapa tegar kita mengabarkan anugerah Allah yang telah DIA karuniakan kepada kita. Kuatkanlah iman kita kepada Allah dalam menghadapi setiap cobaan dalam kehidupan ini. Insya Allah.
HD Gumilang
0 comments:
Posting Komentar