Minggu, 29 September 2013

Sepenggal Episode Mutarabbi-Murabbi


Mutarabbi: Tadz, ana ingin menikah..
Murabbi: Alhamdulillah, sudah ada calonnya?
Mutarabbi: Eh.. Ada tadz.
Murabbi: Tarbiyah?
Mutarabbi: Emm.. bukan, tadz.
Murabbi: Ganti dengan yang lain.

a few days later
Mutarabbi: Tadz, ana menemukan akhwat tarbiyah..
Murabbi: Alhamdulillah, dia cantik?
Mutarabbi: Hhmm.. (Bingung), i.. iya tadz..
Murabbi: Yakin, dia cantik? Kalau tidak cantik, ganti dengan yang lain.
Mutarabbi:(Jebreeet, hatinya semaput) Maaf, tadz.. Kenapa harus tanyakan cantiknya juga? Sama waktu lalu bertanya akhwat tersebut tarbiyah atau bukan.
Murabbi: (Tersenyum) Gak apa-apa. Kalau akhwatnya tarbiyah in syaa Allah baik dan lebih mudah dibina. Terus, tentang cantik tidaknya dia, ini realitas yang terjadi. Banyak rumah tangga yang akhirnya goyah hanya karena suami merasa istrinya tidak lagi cantik. Memang cantik bukan kriteria utama, tapi naluri seorang ikhwan tidak bisa dipungkiri selalu mencari yang cantik. Tapi tenang, cantik di sini gak mentok pada fisik. Ada cantik akhlaqnya, tentu saja. Dan juga, yang menilai akhwat tersebut adalah antum sendiri, bukan oranglain. Jadi, jika antum merasa akhwat tersebut sudah cantik, ya selesai. Habis perkara.
Mutarabbi: Habis perkara gimana, tadz?
Murabbi: Ya, habis perkara. Ayo, kita datangi kediamannya untuk mengkhitbah akhwat tersebut.
Mutarabbi: Alhamdulilah, jadi kapan ustadz?
Murabbi: Ya, sekarang-sekarang lah. Masa tahun depan?
Mutarabbi: Eh, iya, siap ustadz. Kalau begitu ana pulang dulu sekarang. Assalamu'alaikum..
Murabbi: Wa'alaikumsalaam. (Menatap kepulangan mutarabbinya, sambil menghela nafas) Ada-ada saja anak muda jaman sekarang..

[hd gumilang]

0 comments:

Posting Komentar