Rabu, 08 Agustus 2012

Ayah, Ibu, Ku Merindukanmu

Sahabat, bagaimana engkau menggambarkan kedua orang tau kalian, menghadirkannya dalam benak fikiran kalian, melukiskannya dalam kanvas hati kalian, menguraikannya dalam syahdunya doa-doa kalian????

Sahabatku, renungkanlah,, dengan mata batin kalian,,, lihatlah dalam dimensi kehidupan kalian,,,

Ayah,,, ibu.... aku merindukanmu...
Setiap kali ku mengingatmu, setiap kali mu merindukanmu, setiap kali ku menyebut namamu.. ada setitik rasa berdosa yang telah tergoreskan dalam kehidupanku kepadamu.. banyak sudah ku sakiti hatimu, terlalu sering ku melukaimu, membantah kepadamu, merepotkanmu, membuatmu menangis, membuatmu terdiam menahan amarah..


Tapi mengapa engkau masih mau mencintaiku??? Masih berkenan untuk membantu penghidupanku, memperhatikanku???
Engkau berkata kepadaku dengan lirih,, “Nak, kami tak mengharapkan banyak dari apa yang telah kami lakukan, kami berikan kepadamu, kecuali satu hal.. bila suatu hari nanti kami telah tiada,, kami ingin tersenyum menyaksikan engkau berhasil, tersenyum dan tenang di alam sana berkat doa doa yang senantiasa engkau panjatkan kepada kami, karena engkau menanungi kami dengan untaian doa yang setiap waktu engkau ucapkan...”

Ayah.. Ibu.. aku merindukanmu...
Bersalah diri ini, selama ini telah banyak mengecewakanmu, membuatmu terluka...
Ya Rabb... aku merindukan keduanya...
Sahabatku.. pernahkah engkau merasakan kekesalan mungkin karena setiap hari kedua orang tua kita menanyakan, “Sekarang kamu dimana?” atau “sekarang sudah malam cepat pulang” atau, “Nak, kami sedang tidak memiliki uang, bersabarlah kami mencari uang dulu untukmu” atau, “Jangan sering-sering bermain, cepatlah belajar”..
Kalimat-kalimat itu begitu sering kita dengar dari orang tua kita, hingga kadang sewaktu-waktu kita kesal untuk mendengarkannya kembali.

Tapi...
Cobalah fikirkan,, bila mereka kini telah tiada...
Tak ada lagi kalimat-kalimat itu. Perlahan diri kiat mengakui bahwa kita merindukan kalimat itu, merindukan saat orang tua kita memperhatikan kita, merindukan saat mereka memarahi kita akibat kita pulang larut malam., merindukan,, merindukan semua kalimatnya merindukan kehadirannya, merindukan ekspresi wajahnya kepada kita...

Sahabat, mungkin tanpa pernah kita ketahui,, saat kita jauh dari mereka,,
Kedua orang tua kita senantiasa memecah kesunyian, menghadapi dinginnya gemercik air,, mereka menegakkan shalat malam,, khusyu.. dan yang membuat kita tersentuh dan bergetar hatinya adalah saat mereka  mendoakan kita dalam doa doa qiyamul lailnya yang panjang, mengharapkan agar kita menjadi anak yang baik.

Tapi, apa yang kita lakukan saat mereka sedang bermunajat itu?
Mungkin kita justru lalai beribadah, atau tertidur pulas, atau justru masih berada dalam keramaian malam, atau kehilafan-kekhilafan lainnya.. namun renungkanlah,,, mengapa Allah tidak mencabut nyawa kita saja pada saat itu, ketika kita justru lalai atau sedang bermaksiat kepadaNya?

Karena doa doa orang tua kita, munajat munajat mereka ketika mencoba mengetuk Pintu Tuhan... untuk kita,, untuk kita semua sahabatku! Mereka mendoakan kita dengan prasangka yang baik, hati yang lurus, jiwa yang khusyu bahwa kita sedang dalam kebaikan disana... padahal diri kita??? Astagfirullah... ampuni kami ya Allah...

Kini, masihkah kita mau, menyakiti hati orang tua kita, melukai kembali hati mereka saat kita telah mengetahui kebaikan kebaikan mereka yang tak kita ketahui yang tak pernah kita sadari???

Segeralah bersimpuh dihadapan mereka, tataplah wajahnya yang penuh raut kelelahan namun senantiasa bersikap bersahaja kepada kita, mohon maaf lah kepada mereka sebelum semuanya terlambat...

Namun,,, bila mereka telah terlebih dahulu tiada, azzamkan diri untuk berubah, untuk mewujudkan harapan sederhana mereka, “Kami tak mengharapkan lebih Nak, kecuali agar engkau menjadi anak yang berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, sehingga kami senantiasa mendapatkan ketenangan dan keteduhan di alam sana saat engkau tak henti untuk terus mendoakan kami disana”

Allaahummagh Firlii Wa Liwaa Lidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayaanii Shaghiiraa...


HD Gumilang

1 komentar: