Rabu, 08 Agustus 2012

Tidak Tahu; Tahu; Lebih Tahu; Tahu

Ada seorang pelatih sepak bola yang masih sangat muda usia. ketika berumur 25 tahun, ia melamar untuk menjadi pelatih di sebuah klub gurem di sebuah daerah. Saat melamar itu, ia tidak menghadapi kesulitan apapun hingga akhirnya di terima, sebabnya apa? sebabnya karena klub gurem itu tak menarik minat para pelatih yang ada di negeri nya, karena hanya berkompetisi di divisi 4 liga negeri nya itu, atau merupakan kasta terendah dalam kompetisi liga di negeri itu.


Maka mulailah ia bekerja,,, berhari-hari, berbulan bulan ia bekerja keras untuk membentuk sebuah tim. visi nya sederhana saja, ia ingin tim nya itu menjadi sebuah tim yang bisa memainkan sepak bola dengan baik. Ia tak menekankan tim nya untuk selalu bermain bagus karena menyadari  secara kualitas teknik para pemainnya sangat biasa biasa saja. hanya satu yang ia tanamkan kepada tim nya, para pemainnya harus belaja dan terus belajar kepada teknik bermain lawan-lawannya yang pastinya akan memamerkan kemampuan terbaik mereka manakala berhadapan dengan timnya yang memang antah berantah. Demi mendengar nasehat pelatih muda itu banyak pemain yang sangsi, namun tidak sedikit yang menuruti anjurannya. para pemain yang menuruti anjurannya itulah yang pada akhirnya berhasil mempengaruhi rekan rekannya yang lain untuk mempraktekan nasehat pelatihnya di lapangan.
Kompetisi divisi 4 dimulai,....

tak di sangka, timnya mampu memainkan permainan yang sederhana namun efektif. dari kesederhanaan itulah pada akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan. singkat cerita tim nya lolos promosi ke divisi yang lebih tinggi, divisi 3.

di kompetisi ini, kembali sang pelatih muda menekankan kepada para pemainnya, "bagus, waktu dulu kalian sudah bermain sederhana namun efektif padahal saya hanya meminta kalian bermain untuk belajar. artinya kalian mendapatkan manfaat lebih banyak dari pada yang telah saya berikan. kini saya hanya meminta kepada kalian, bermainlah dengan rendah hati dan jangan takut."

tim inipun berkiprah di komteisi divisi 3 yang lebih sulit.  suka dan duka dihadapi, namun saat tekanan yang hebat itulah mereka tersadarkan, bahwa kita harus menghadapinya dengan bijak, dengan rendah hati, tak kenal takut dan percaya dengan kemampuannya sendiri.
Maka berhasilah mereka promosi ke divisi 2..

di divisi ini, sang pelatih berjuang keras untuk menjaga mental pasukannya agar tidak pongah, sebab di akhir musim selain lolos ke divisi satu/utama, tim nya juga masuk dalam final turnamen Piala Liga.. ia tak ingin menyaksikan mereka hancur mentalnya.. maka sesaat sebelum bertanding di final, sang pelatih berbicara di ruang ganti,,
" Kalian tau!!! di luar sana orang orang mengira keberhasilan kita menembus final adalah kebeulan,adalah suatu anomali,adalah suatu kejutan. dan karena itulah mereka meremehkan kita. tapi satu yang harus kalian ingat! mereka TIDAK TAHU bagaimana perjuangan kalian, sementara kalian TAHU apa yang selama ini telah kalian lakukan! maka buktikanlah di lapangan untuk menunjukkan bahwa kalian LEBIH TAHU caranya bermain baik daripada mereka yang hanya TAHU permainan kalian dilapangan!!"

Akhirnya para pemain memasuki lapangan dengan semangat membaja untuk menunjukkan bahwa apa yang selama ini telah mereka raih adalah buah dri kesabaran dan pengorbanan yang besar!

Conclusion

Kita, manusia kadang sering menyerah atas kritikan dan celaan orang lain kepada kita, padahal harusnya kita menyadari bahwa apa yang mereka katakan tidak semuanya benar benar mereka TAHU sebab yang LEBIH TAHU akan keadaan kita adalah diri kita!

HD Gumilang MN
terinspirasi dari kisah Guy Roux pelatih sebuah klub di perancis Auxerre yang melatih tim nya selama sekitar 42 tahun sejak masih muda usia.

0 comments:

Posting Komentar