Rabu, 08 Agustus 2012

Kekurangan Kita Adalah Kesempurnaan Kita

Tak ada ada seorangpun yang menghendaki dirinya diberi kekurangan oleh Allah swt, baik itu kekurangan fisik, kekurangan materi ataupun kekurangan spiritual. Itu tentu karena manusia menginginkan kesempurnaan.

Namun pada kenyataannya Allah memberikan kepada setiap makhluknya kekurangan-kekurangan dalam berbagai hal. Sehingga sedikit atau banyak sangat mempengaruhi perilaku manusia itu sendiri. Kadang menjadi minder, rendah diri, possesif, ketakutan yang berlebihan dan lain sebagainya.


Hanya, sebenarnya bila kita diajak melihat segala kekurangan itu dengan dimensi yang lebih luas, sunggu diri kita akan semakin yakin bahwa memang inilah bentuk kebesaran Allah bagi kita sebagai makhlukNya.

Misalnya seorang yang sejak ia dilahirkan berada dalam keluarga yang tidak mampu secara materi, bila ia berfikir lbijak, maka hal ini adalah sebuah ajakan kepadanya untuk lebih menghargai usaha, jerih payah dan tidak mudah untuk menyerah. Bagaimanan misalnya, ketika ayah dan ibu nya membanting tulang memeras keringat untuk menghidupi dirinya dan saudara-saudaranya yang lain agar mereka semua mampu bertahan hidup.

Misalnya seseorang yang sedari ia lahir diberi kekruangan oleh Allah dengan tak sempurna nya panca indera, apakah itu misalnya dari kehilangan pendengaran telinganya, kebutaan pada matanya, lumpuhnya tangan dan kakinya, kesunyian yang melanda karena bisu nya lidahnya, atau ketidaksempurnaan fisiknya yang lain. Sungguh, dalam hati kecil ini memang ada rasa untuk tidak menerima kekurangan tersebut dan inilah yang menjadi pangkal pada episode berikutnya saat ia mulai merasa rendah diri, terasing, malu berlebihan dan lain sebagainya.

Bila kita mampu menghilangkan keminderan itu dan mengubahnya menjadi energi yang baik atau kelebihan kita, sungguh efeknya akan luar biasa besar. Dan memang inilah hikmah yang Allah berikan kepada kita dibalik kekurangan ini.

Misalnya ia akan menjadi lebih berfikiran bijak daripada orang-orang yang bisa dikatakan lebih sempurna dari pada dirinya. Sebab dengan berbagai cobaan yang dialami itu tentulah akan memuculkan episode-eposide yang menggetarkan jiwa dan menambah pengalamannya, melebihi teman-teman yang seumuran dengan dirinya. Dan dirinya mampu berfikir dua kali lebih panjang daripada rekan rekannya itu, atau dalam belajar misalnya ia dituntut untuk bekerja keras dua kali lebih keras daripada kawan kawannya yang normal. Bila ini mampu dihayati, subhanallah akan melahirkan keajaiban maupun kelebihan kelebihan yang hanya ia saja yang memilikinya.

Ia pun akan menjadi lebih fokus dalam menjalani hidup dan memperhatikan segala sesuatu dengan teliti serta mengingat dengan baik.  Ia akan lebih perhatian kepada setiap orang. Dan satu hal yang mungkin kini ia sadari, dirinya dapat menjadi ladang amal bagi siapapun yang hendak menolong bilamana dirinya kesulitan. Subhanallah, tak ada satupun yang sia-sia bagi dirinya.

Hanya satu yang kerap kali ia lupakan....
DIRINYA LUPA UNTUK SELALU MENSYUKURI NIKMAT TUHANNYA


HD Gumilang

0 comments:

Posting Komentar