Kamis, 09 Agustus 2012

Pentingnya Waktu

Ada sebuah taujih sederhana, bahwa subuh dan pagi adalah saat kita bermimpi, siang dan sore adalah saat kita berkeringat serta malam dan dini hari adalah saat kita menakar amal.
waktu adalah hal yang sangat esensial dalam hidup kita. begitu pentingnya waktu hingga Allah bersumpah dengan nya yang diabadikan dalam Al Qur'an Al Asr: 1-3. "Demi masa. Seungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang -orang yang beriman dan beramal kebajikan. Serta saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat menasehati dalam kesabaran."


Tulisan ini kukanlah untuk menafsirkan ayat demi ayat tersebut kepada para pembaca sebab barangkali pembaca lebih memahami mengenai hal itu. Namun di sini saya ingin menuliskan mengenai beberapa rangkaan kalimat sederhana tentang bagaimana waktu itu sangat penting dalam dinamika kehidupan kita.
Waktu, memang tidak akan pernah dapat kembali, terlepas dari imajinasi sebagian orang yang katanya dapat membalikan waktu atau mengembalikan masa lalu, waktu adalah hal yang kita lalui namun kita tidak dapat membuat ia kembali ke hadapan kita. Kata Chairil Anwar dalam salah satu bait syairnya, "Sekali berarti setelah itu mati". Artinya waktu, terlepas dari kita memanfaatkannya untuk kebaikan ataupun keburukan, ia adalah hal yang sangat berharga. Dengan waktu itulah kita menjalankan segenap aktifitas kita dari mulai subuh hingga malam dengan terukur. Waktulah yang akan senantiasa mengingatkan kita bahwa kita memiliki setumpuk agenda yang mesti kita selesaikan. Dan setelah itu, setelah semuanya terealisasikan, maka waktu akan berlalu meninggalkan kenangan kepada kita semua. Ia mati dengan membawa segenap misteri.
Terlebih bila aktifitas kita sungguh banyak, maka akan semakin membuat kita cerdas dalam mengatur dan menempatkan waktu dengan  baik. Maka siapapun yang telah berhasil  mengatur waktunya, mungkin saatnya engkau kini  harus tersenyum. Sebab saya pernah mendengar dari seseorang yang juga subhanallah luarbiasa sekali, bahwa ia lebih mempercayakan amanah kepad seorang yang 24 jam waktnya penuh dengan agenda daripada kepada orang yang terbiasa santai sepanjang harinya. Mengapa? karena orang yang terbiasa sibuk, maka ia akan bisa mengatur jadwalnya dengan baik. bukankah BISA ITU KARENA BIASA? Hal berbeda apabila orang itu terbiasa santai bahkan cenderung malas, maka ketika amanah itu diberikan kepadanya, ia akan kelimpungan  dan kaget karena belum pernah disibukkan sebelumnya.

HD Gumilang

0 comments:

Posting Komentar