Kamis, 09 Agustus 2012

Teguran dari Sebatang Pohon Kelapa

Wahai manusia, tahukah kamu siapa aku? Aku lah pohon kelapa, pohon yang menjulang tinggi mencakar langit, yang meiliki banyak sekali buah yang mengerubuti diriku seperti tak pernah mau lepas dan erat sekali kedekatannya.

Saat kalian dikeluhkan oleh manusia lain selain dirimu tentang sedikitnya manfaat yang kamu berikan kepada orang lain, tidakkah kamu malu kepadaku yang hanya sejenis tanaman yang tumbuh atas ijin Allah ini. Lihatlah, meski aku tak bisa bergerak lincah sepertimu, ku dapat memberikan manfaat dari segala apa yang ku miliki kepadamu! Akarku dapat menjadi tempat hias, kayu-kayu yang melekat padaku dapat menjadi bahan bakar untukmu, dedaunanku dapat menjadi atap peneduh rumah-rumahmu, buah-buahanku yang masih muda dapat membangkitkan kembali nafsu makanmu karena rasanya yang segar, hingga buah-buahanku yang sengaja engkau petik dikala tua dapat diambil manfaatnya sebagai minyak kelapa untuk penggorengan.
Saat engkau mengeluhkan diri bahwa sulitnya menggapai apa yang engkau cita-citakan, tidakkah engkau malu kepadaku! Aku hanya sebah pohon yang tidak dianguerahkan tangan dan kaki sepertimu, dan aku iri kepadamu, tapi aku tak ingin ternggelam dalam rasa iri kepadamu. Maka dengan segala kekurangan yang aku miliki ini, ku berusaha membuktikan bahwa aku mampu bertahan, berkembang dan meraih apa yang aku cita-citakan. Akhirnya ku mampu mencakar langit walau tanpa pesawat seperti yang kamu lakukan. Mampu merengkuh bumi walau tanpa alat berat seperti yang kamu miliki. Semua itu karena ku ikhlas menjalankan titah Tuhan ku dan Tuhan mu juga, Allah swt! Dan selalu fokus tegak lurus kepada apa yang aku cita-citakan. Tentu engkau hai manusia, yang dianugerahi akal oleh Allah akan lebih bisa daripada aku. Maka buktikanlah bahwa engkau lebih baik daripada diriku.
Saat engkau mengeluhkan rendahnya silaturrahim dan ukhuwah diantara sesama dirimu, tidakkah engkau melihat buah-buahan yang menempel di tubuhku ini? Begitu erat dan dekatnya kedekatan diantara semuanya. Tak ada sekat diantara mereka. Tua dan muda semua dekat. Tak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah di antara mereka. Tak ada yang merasa sombong dan tak ada pula yang merasa di rendahkan. Semuanya satu tujuan, menyadari bahwa kedekatan diantara mereka akan saling menguatkan satu sama lain, bahwa silaturrahim diantara mereka dapat memberikan kepercayaan diri untuk meraih apa yang bersama dicta-citakan, yaitu mardhotillah.
Saat engkau mengeluhkan begitu sulitnya menghadapi lingkungan yang tak menentu arahnya dan penuh dengan ketidakpastian, lihatlah dedaunan yang ada pada diriku. Ia setiap hari setiap waktu menghadapi angin yang tak tentu pula.kadang angin itu ebrsikap lemah, kadang pula bersikap kasar. Namun daun-daunku mampu bertahan, bahkan mampu menari dengan lincah sesuai dengan irama yang angin berikan pada saat itu. Daunku menari bersama angin, memberikan sebuah nuansa harmoni yang bahkan diakui pula oleh kedua pasang matamu sebagai sebuah tarian yang syahdu danmampu merayu dirimu.
Dengan segala keterbatasan yang aku miliki ini, ku masih dapat mengingatkanmu bahwa betapa engkau adalah makhluk yang istimewa wahai manusia! Makhluk yang diberikan kepercayaan oleh Allah untuk menjadi pemimpin di muka bumi, maka sudah seharusnya dirimu mampu membuktikan bahwa dirimu pantas untuk amanah itu dan jangan hanya bisa mengeluh saja.
Dariku si pohon kelapa untukmu wahai manusia.

HD Gumilang

0 comments:

Posting Komentar