Jumat, 31 Januari 2014

Tentang Dunia yang Sempit

by: HD Gumilang

Ada dua pilihan, Dunia yang sempit atau dunia yang luas. Semua ada plus dan minusnya.

Dunia menjadi sempit, karena kita banyak bersilaturrahim, membangun jaringan, dan berkelana ke mana-mana. Sehingga banyak kawan. Setiap mengobrol dengan seseorang dan dia berkata, "Saya kenal si fulan, dia dari anu," lantas kita menyahut ceria, "Oh, saya juga mengenalnya. Masya Allah, dunia ini ternyata hanya selebar daun kelor, ya." Dengan sering bersilaturrahim, maka kemanapun kita pergi takkan ada gusar di hati, sebab akan ada kawan yang menemani. Menjadi penunjuk jalan di persimpangan. Membantu jikalau kita kehilangan uang, atau apapun itu.

Dan dunia ini menjadi luas, karena kurangnya kita bergaul. Seakan semuanya menjauh, menghindar, dan melebar. Terbayang jika kita sedang bersedih hati, ingin mencari teman begitu susahnya. Menemukan rekan berbincang alangkah sukarnya. Barangkali karena kita menyepelekan kunjung mengunjungi. Terlalu asyik terkungkung dalam dunianya sendiri, sehingga lupa untuk bersosialisasi.

Mari kita jadikan dunia ini sempit, sehingga kita saling mengenal satu sama lain.

0 comments:

Posting Komentar