Akhir tahun 2021 adalah akhir tahun yang menyenangkan bagi organisasi kepenulisan FLP. Setelah berhari-hari, berpekan-pekan, bahkan berbulan-bulan berkutat di medan karya tulis, ada momen dwi tahunan di mana anggota-anggotanya memusatkan perhatian pada salah satu dari tripilar FLP: keorganisasian.
Di Balik Parade Musyawarah Wilayah Forum Lingkar Pena
Setidaknya ada empat wilayah yang akan menggelar muswil di akhir bulan Desember ini: Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Kepulauan Riau. Sebenarnya Jawa Timur juga dijadwalkan muswil akhir desember, tetapi diundur menjadi Januari 2022 mendatang.
FLP memang unik. Organisasi ini mengolaborasikan kehendak bebas para penulis dengan ketertataan organis. Dua elemen yang dianggap saling berseberangan oleh sebagian kalangan seniman ini rupanya bisa seiring sejalan di FLP. Kuncinya ada pada keislaman yang menjadi titik temu.
Tiga elemen tersebutlah yang menciptakan pilar-pilar kukuh di FLP: kepenulisan, keorganisasian, dan keislaman.
Aktivitas tiga pilar itu berjalan setiap hari. Anggota-anggota FLP tetap menulis, tetap mendalami islam, dan tetap berorganisasi. Tidak jarang, salah satu dari ketiganya, di momen-momen tertentu harus terpaksa lebih menonjolkan diri daripada yang lainnya.
Ya katakanlah semisal mendekati muswil maka unsur keorganisasian lebih menonjol. Ketika ada even perlombaan maka unsur kepenulisan yang lebih mengemuka. Demikian pula unsur keislaman ada momentumnya tersendiri.
Di situlah keunikan FLP. Dan sudah barang tentu menjadi tugas para anggotanya untuk memperkenalkan kultur unik FLP tersebut kepada khalayak ramai.
Ada cita-cita besar di balik itu. Bersama tiga pilar tersebut, FLP ingin melahirkan penulis-penulis yang diperhitungkan di jagat literasi Indonesia, dan dunia. Dan, seperti halnya sebuah proses, FLP sedang berjalan menuju ke arah sana. Semoga. []