Dalam bias cahaya temaram yang meremang, hembusan angin terasa sembilu merasuk raga, berbisik pelan zikir makhluk Tuhan diwaktu malam
Lantunan Asma menggema, menghadirkan resonansi yang bertalu-talu, dalam hati manusia penuh dosa
Titik-titik air mata menganak sungai, basahi wajah yang kuyu, merunduk pasrah dalam sujud di atas sajadah
Ada rintihan yang tak kuasa dibendung, hembusan nafas yang tertahan, manakala ingat segala nikmat Tuhan
Mengais, mengemis, meminta, penuh harap dan cemas, sebab ia sadari betapa lemah dirinya
Dalam sujudnya, ingatannya melayang kepada masa silam, jauh dari kesan kesyukuran
Ada logam yang menghujam benaknya, menghantamnya dengan telak, betapa waktu telah lewat dengan sia-sia
Seperti awan hitam yang menggelayut dirindukan cendawan, betapapun hatinya merindukan pencerahan, sebuah jalan pengantar pintu kebaikan
Ya Rahman, rintihnya, Sungguh Engkau memberi karunia tanpa pandang seberapa durhakanya ia, tanpa melihat betapa shalihnya ia
Ya Rahim, lirihnya, Sungguh Engkau pun Maha Pemberi kepada mereka yang ta'at kepadaMu, lantas di manakah aku?
Sebuah bisikan sunyi, dari dalam puing-puing hatinya yang tersisa, berucap, "Malulah engkau, berani meminta, berani bertanya, sedangkan diri jauh dari-Nya? Syukurmu kepada-Nya, kapankah engkau panjatkan?"
Rembulan yang semula tersembunyi di balik awan hitam, mulai menyeruak pelan-pelan, menyinari gubuk yang bias karena temaram itu
Ia, manusia berlumur dosa itu, menengadahkan wajah ke langit, bibirnya mengatup, desir-desir berhembus dari rongga-rongga hidungnya
Teringat kepada Ibu, yang telah melahirkannya, merawatnya, mendekapnya dalam ketakutan mendengar gemuruh, tersenyum bersamanya dalam kebahagiaan tak terlupakan
Teringat kepada ayah, yang telah menjaganya, memberikannya makan, menggamit kedua tangannya pada langkah-langkah kecil pertama kaki mungilnya
Bisikan sunyi itu berkata, "Jangan, jangan pernah kau lalai dan melupakan mereka, karena ridha-Nya terletak pada keduanya."
Tuhan, inikah takdirku? tanyanya yang kini semakin pelan tertelan oleh gulita malam
Cianjur, 9 Juli 2013, 17:14
Terinspirasi dari surah al Baqarah ayat 186
0 comments:
Posting Komentar